Rabu, 26 November 2008

SaaTnYa JuaRa !!!

Kepercayaan kembali diperoleh Indonesia. Setelah tahun lalu Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah Piala Asia, tahun ini Indonesia dipercaya oleh AFF untuk menjadi tuan ruma Piala AFF 2008 bersama Thailand.

Suatu kepercayaan yang langka, mengingat banyak negara Eropa melakukan Travel Warning bagi Indonesia. Masalah keamanan menjadi alasan utama bagi negara lain. Banyak negara yang meragukan keamanan di Indonesia. Lain Eropa lain Asia Tenggara. Di kawasan ini ternyata Indonesia masih layak dan sangat dipercaya menggelar tournament sepakbola terbesar di Asia Tenggara itu.

Penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah tentu tidak serta merta. Pengalaman sebagai tuan rumah di Piala Asia menjadi factor kunci. Kesuksesan Indonesia di Piala Asia dinilai positif oleh AFF. Indonesia mampu menepis keraguan masalah keamanan, karena selama Piala Asia berlangsung keamanan relative terjaga.

Yang kedua adalah karena animo penonton Indonesia. Sudah menjadi rahasia umum bahwa supporter Indonesia paling banyak diantara negara Asia Tanggara. Apalagi kalau yang bertanding Indonesia, dapat dipastikan penuh sesak stadion Gelora Bung Karno.

Factor terakhir adalah prestasi Indonesia. Di bawah asuhan Benny Dolo permainan Indonesia menampakkan kemajuan. Dari bebrapa partai yang dilakoni baik dalam uji coba maupun turnamen, Indonesia mampu mempilkan permainan yang apik. Hal itu juga berimbas pada prestasi Indonesia.

Di dua turnamen terakhir Indonesia mampu menembus final. Malah di Piala Kemerdekaan pertengahan Oktober lalu Indonesia menjadi Juara.

Kehadiran Benny Dolo seolah menjadi subuah harapan akan keringnya prestasi Indonesia di kancah Internasional. Setelah empat tahun lalu hanya menjadi runner up (kalah melawan Singapura), kini adalah moment yang tepat untuk mendulang prestasi.

Sejarah keikutsertaan Indonesia dalam Piala AFF (dulu Piala Tiger) cukup memberi harapan. Walaupun belum pernah menjadi Juara, tapi Indonesia berkali-kali menjadi runner up. Julukan “spesialis nomer 2” sempat disematkan pada timnas kita.

Merujuk pada penampilan Indonesia pada Grand Royal Challege, masyarakat Indonesia boleh berharap lebih. Meskipun tidak menjadi Juara, permainan Indonesia sangat menjanjikan. Timnas hanya kalah oleh Myanmar yang notabene sebagai tuan rumah. Factor tuan rumah lah yang membuat Myanmar tampil kesetanan. Pada pertemuan di Pialai Kemerdekaan pun Myanmar takluk oleh timnas kita dengan skor telak 6-0.

Komposisi pemain timnas yang ada saat ini boleh dibilang yang paling bagus dibanding era pelatih Ivan Kolev. Dengan gabungan pemain muda dan senior, timnas menjadi makin komplet secara permainan. Apalagi belum bergabungnya pemain macam Budi Sudarsono dan Boaz Salosa, maka belum bisa dikatakan sempurna timnas Indonesia.

Masih ada waktu beberapa hari bagi Benny Dolo untuk mengatasi kelemahan anak asuhnya. Himbauan yang bisa saya sampaikan, mari semua supporter tanah air, buang sementara kostum dan atribut klub masing-masing. Kita satukan warna, merah-kan stadion dengan segala macam kreatifitas. Junjung tinggi sportivitas. Jangan bilang pendukung sejati Tinmas kalo kita belum mendukung perjuangan Tim Merah-Putih Indonesia.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

ko gak pernah di updatee blog nya bos

ayooo ngeblog

http://www.hajir007.co.cc